TUNJUK AJAR MELAYU MULOK
1.1
Jati Diri dan Identitas
“Jati diri” sering disamakan pengertiannya dengan “identitas”. Berdasarkan takrif yang diberikan kamus baku tersebut,dapat dikatakan bahwa himpunan ciri-ciri atau tanda randa khusu sekumpulan orang dalam suatu kaum,puak,suku,dan bangsa adalah identitas kaum,puak,suku,dan bangsa tersebut.Takrif diatas cenderung hanya merujuk pada sisi-sisi luaran.
Tenas Effendy menakrifkan “jati diri” sebagai nilai-nilai luhur yang melekat dan mendarah daging dalam diri seseorang,suatu kaum,puak,suku, dan bangsa. Ia menjadi acuan, pedoman, pegangan, landasan yang dipakai terus-menerus , serta tercermin dari perilaku dan sikap seseorang, kaum, puak, suku, dan bangsa dalam menjalankan hidup dan kehidupannya sehari-hari;siang dijadikan tongkan dan malam dijadikan suluh. Nilai-nilai asas jati diri melayu itu ditanamkan melalui apa yang disebut sebagai tunjuk ajar melayu.
1.2 Tunjuk Ajar
“Tunjuk ajar” ialah pernyataan dalam Bahasa khas, yang mengemukakan pertuah,nasehat, amanah, petunjuk, pengajaran dan suri teladan untuk mengarahkan manusia kepada kehidupan yang benar dan baik.
yang disebut tunjuk ajar dari yang tua, petunjuknya mengandung tuah pengajarannya berisi marwah petuh yang berisi berkah amanahnya berisi hikmah nasehatnya berisi manfaat pesannya beri iman kajiannya mangandung budi contohnya pada yang senonoh teladannya dijalan Tuhan
(Tenas Effendy, 2015:10-11)
Butira-butir nilai yang menjadi kandungan ‘tunjuk ajar’ seringkali bersandar kepada pernyataan “kata orang tua-tua”,atau disebut juga “orang patutu”, yaitu sebutan yang merujuk kepada seseorang yang berwawasan luas dan kaya pengalaman. Setelah agama Islam merasuki kebudayaan melayu, tafsir-tafsir empiric itu menggapai keabsahannya sebagai nilai yang dianggap kekal, aoabila ia bersesuaian dengan pesan dan nilai dari kitab-kitab otoritatif (Al-Quran,kitab-kitab para ulama dan aulia).
Dengan sumber dan proses transformasi yang seperti itu,dialam melayu ‘tunjuk ajar’ memiliki kedudukan yang sangat penting, menjadi rujukan atau patokan utama kesadaran, moralitas, dan pembentukan jati diri dalam kehidupan masyarakat.
Secara Tradisional, ‘tunjuk ajar’ disebarkan dan diwariskan dengan menggunakan du acara, yaitu Bahasa dan suri-teladan, baik di ruangan personal maupun komunal, domestic maupun publik.
‘tunjuk ajar’ melayu bersarang di dalam tradissi lisan, sehingga selalu terancam dilupakan.
1.21 Takwa Kepada Tuhan
Bagi orang melayu, agama islam merupakan anutan seluruh nilai dan norma-norma social masyarakat wajib merujuk pada ajaran islam dan dilarang keras bertikai,apalagi menyalahi.
Orang di luar islam yang menganut agama islam disebut “masuk Melayu” dan seblaiknya. Bila orang Melayu keluar dari agama islam, tanggallah hak dan kewajibannya sebagai orang melayu. Orang yang keluar dari islam tidak lagi dianggap orang Melayu.
Beberapa butir tunjuk ajar ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa antara Lain:
Apa tanda melayu jati, bersama islam hidup dan mati
Apa tanda melayu jati, islam melekat di dalam hati
Apa tanda melayu jati, dengan islam ia bersebati
Ungkapan diatas dengan jelas mencerminkan keterpaduan antara orang Melayu dengan agama islam sebagai anutan, sebagai jati diri, dan sebagai pegangan hidup.
Di bawah ini juga dapat disimak butiran-butiran tunjuk ajar yang mengandung arahan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah serta arahan untuk mengamalkan ajaran islam sebaik dan sesempurna mungkin
Yang islam diperdalam
Yang ibadah ditambah
Yang ibadah diperkuat
Yang kaji dihaluskan
Yang aman diperkekal
Didalam ungkapan lain disebut:
Supaya hidup beroleh rahmat, amal ibadat jangan disukat
Supaya hidup beroleh ramhat, berbuat kebajikan janganlah lambat
Supaya hidup beroleh rahmat, sebelum berbuat luruskan niat
Supaya hidup beroleh rahmat, kerja yang baik jangan dihad
Supaya hidup beroleh berkah, amal banyak, takwa melimpah
Untuk lebih memperjelas dan mempermudah orang memahami, mencerna, dan mempermudah orang memahami, mencerna, dan menyelami tunjuk ajar yang disebutkan dalam ungkapan tadi,tunjuk ajar dalam bentuk untaian pantun atau syair juga lazim diberikan.
1.2.2 Menyukuru Nikmat-Nya
Tunjuk ajar Melayu menganjurkan agar setiap anggota masyarakat tahu dan mau mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Selain itu dengan mensyukuri nikmat seseirang akan terhindar dari sifat loba dan tamak, jauh dari sifat serakah dan kufur nikmat, serta terhindar dari keburukan lainnya.
Sikap orang Melayu yang mensyukuri nikmat Allah dapat disimak dari ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, Nikmat Allah ia syukuri
Apa tanda melayu jati, Nikmat yang ada ia syukuri
Apa tanda melayu jati, Mensyukuri nikmat sepenuh hati
Didalam untaian syair dikatakan
Wahai Ananda dengarlah madah, syukuri segala nikmat Allah karunianya banyak tiada hingga supaya hidupmu beroleh berkah
Bagi orang melayu, mensyukuri nikmat Allah tidak dapat ditawar-tawar.Orang yang tidak bersyukur atas karunia Allah dianggap kufur dan tak tahu diri.
1.2.3 Ketaatan Kepada Ibu dan Bapa
Ketaatan ibu dan bapa yang disebut “mentaati orang tua-tua” amat diutamakan dalam kehidupan orang melayu. Orang tua-tua mengatakan,“Siapa taat ke orang tuanya du dunia selamat, di akhirat pun mulia”. Sebaliknya barang siapa durhaka kepada ibu bapanya, bukan saja disumpahi masyarakat, tetapi akan disiksa diakhirat kelak.
Butir tentang ketaatan kepada orang tua:
Apa tanda orang melayu terpilih, memelihara ibu bapa hatinya bersih apa tanfa melayu terpilih, kepada ibu bapa sayang nya terpilih apa tanda melayu menakah, kepada ibu bapa sayang tak sudah
Didalam Bentuk bait syair dikatakan:
Wahai Ananda kekasih bunda, janganlah durhaka kepada ibu bapa tunjuk ajarnya janganlah lupa supaya hidup aman sentosa
Ungkapan tersebut menunjukkan betapa utamanya orang tua dalam kehidupan orang melayu.
1.2.4 Taat Setia Kepada Pemimpin
Dalam kehidupan manusia, baik di lingkungan kecil sampai kepada masyarakat luas, haruslah ada “tua” nya, yakni ada pemimpinnya. Tanpa pemimpin, kerukunan dan kedamaian di dalam rumah tangga atau masyarakat tidak akan terjamin. Dalam kehidupan orang melayu pemimpin amatlah penting. Karena pemimpin wajib dihormati, ditaati, dan dipatuhi sepanjang ia menjalankan kewajibannya dengan baik dan benar.
1.2.5 Kebersamaan, Persebatian, Gotong Royong, Tenggang Rasa
Nilai luhur tunjuk ajar Melayu ialah mengutamakan persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi kegotong royongan, dan mengekalkan tenggang rasa didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Perwujudan rasa persaudaraaan itu antara lain, senasib sepenanggungan, seaib semalu. Prinsip inilah yang sejak ddulu dijadikan acuan bagi orang melayu, sehingga mereka senantiasa hidup untuk mencari persahabatan dan memupuk perdamaian, saling menghormati, bersikap terbuka, dan selalu berprasangka baik terhadap sesame manusia.
Sikap dan pandangan orang dan masyarakat melayu terhadap prinsip persatuan dan kesatuan, kegotongroyongan, dan bertenggang rasa dapat disimak dari ungkapan dibawah ini:
Adat hidup dengan berkawan-kawan
Sama melangkah seiring sejalan
Sama mengingat, sama menjagakan
Sama merasa rezeki di pinggan
1.2.6 Keadilan dan Kebenaran
Tunjuk Ajar Melayu juga banyak memuat nilai-nilai yang menjunjung keutamaan dan kemuliaan keadilan dan kebenaran. Bagi orang melayu, keadlilab dan kebenaran adalah kunci utama dalam menegakkan tuah dan marwah, mengangkat harkat dan martabat, serta mendirikan daulat dan kewibawaan.
Untuk mengetahui dan memagami sejauh mana orang melayu menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran dapat disimak dari untaian ungkapan tunjuk dan ajarnya di bawah ini:
Apa tanda melayu jati, membela keadilan berani mati
Apa tanda melayu jati, menegakkan yang benar dan tahan mati
Apa tanda melayu jati, menegakkan yang benar jatinya diri
Apa tanda melayu jati, adil dan berani dipegang mati
Apa tand amelayu jati, adil dan benar pelita hati
Didalam syair dikatakan:
Wahai Ananda dengarlah madah,
Pegang olehmu petuah amanah
Berlaku adil janganlah lemah
Berbuat yang benar jangan menyalah
Didalam untaian ungkapan lain dikatakan:
Apa tanda adil dan benar
Adat dan syarak tempat bersandar
Tunjuk dan ajar menjadi dasar
Pantang larang tiada dilanggar
Karena keadilan dan kebenaran amat diutamakan dalam kehidupan orang melayu, maka banyak pula ungkapan yang menggambarkan keburukan bila masyarakat mengabaikan atau keadilan dan kebenaran.
1.2.7 Ikhlas dan Rela Berkorban
Sifat ikhlas dan rela berkorban menjadi sifat yang diutamakan dalam kehidupan orang melayu. Orang tua-tua mengatakan, bahwa dengan bersifat ikhlas, setiap pekerjaan akan menjadi amal saleh yangdiridhoi Allah. Dengan sifat ikhlas dan rela berkorban , rasa kesetiakawanan social akan semakin tinggi, mengakar, dan kemudian membuahkan persaudaraan sejati.
Bagi orang melayu menolong sesame ukmat sudah menjadi kewajiban. Mereka menolong dengan kesadaran bahwa orang lain adalah saudara, sahabat, atau kerabatnya. Sikap ini tercermin dalam ungtaian ungkapan berikut:
Apa tanda melayu sejati,
Tulus ikhlas didalam hati
Apa tanda melayu sejati,
Tulus ikhlas pakaian diri
Apa tand amelayu sejati,
Rela berkorban sampai mati
Dalam untaian syair dikatakan:
Wahai Ananda bijak bestari,
Tulus dan ikhlas dalam berbudi
Berkorban dengan hati yang suci
Berbuat kebajikan usah berhenti
Dalam untaian ungkapan dikatakan:
Apa tanda orang yang ikhlas,
Lahir batin tiada culas
Apa tanda orang beriman,
Pada yang benar rela berkorban
Apa tanda orang berbangsa,
Membela yang benar mau binasa
1.2.8 Kerja Keras, Rajin, dan Tekun
Bekerja keras, rajin dan tekun menjadi kewajioban setiap anggota masyarakat. Orang tua-tua mengatakan, bahwa kejayaan melayu ditentukan oleh ketekunan dan kesungguhan mereka dalam bekerja. Bagi orang melayu bekerja mencari nafkah amat diutamakaan dan dijadikan tolak ukur dalam menilai atau melihat kepribadian seseorang. Siapa yang mau bekerja keras, rajin, dan bersungguh hati dianggap sebagai teladan dan bertanggung jawab, serta dihormati oleh anggota masyarakatnya.
Didalam tunjuk ajar melayu, keutamaan bekerja keras, tekun, dna tabah cukup banyak disebutkan. Orang tua-tua melayu juga menegaskan, bahwa pekerjaan yang halal, yakni pekerjaan yang tidak menyalahi ajaran islam, adat, dan norma-norma social masyarakatnya.
Untuk melihat sejauh mana orang melayu mengutamakan kerja keras, rajin, tekun, tabah, dan halal, dapat disimak dari untaian ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, bekerja keras dimanapun jadi
Apa tanda melayu jati, bekerja tekun sampai mati
Apa tanda melayu jati, bekerja dengan sepenuh hati
Apa tanda melayu jati,bekerja tidak nanti menanti
Apa tanda melayu jati, bekerja tidak iri mengiri
Dalam untaian syair tunjuk ajar dikatakan:
Wahai Ananda dengarkan amanah,
Bekerja keras janganlah lengah
Supaya hidupmu beroleh berkah
Dunia kahirat mendapat faedah
Secara khusus, orang tua-tua memberi tunjuk ajar dalam memilih pekerjaan yang baik dan benar, yaitu pekerjaan yang halal dan bermanfaat.
1.2.9 Percaya Diri dan Mandiri
Sikap mandiri dan percaya diri adalah sikap hidup yang terpuji dan mulia. Kemandirian dan percaya diri merupakan puncak dari kemampuan seseorang untuk tegak dan kokoh diatas kakinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sebutan lain terhadap orang mandiri dan percaya diri adal;ah “duduk tidak bersandar, tegak tidak bertongkat”. Didalaam tunjuk ajar melayu dikatakan pula, “ apa tanda orang yang bijak, dikaki sendiri ia tegak”.
Untuk melihat kandungan isi tunjuk ajar yang berkaitan dengan sikap amndiri dan percara diri ini, dapat disimak dari untaian ungkapan dibawah ini:
Apa tanda melayu jati, dikaki sendiri ia berdiri
Apa tanda melayu jati, tegak diatas kaki sendiri
Apa tanda melayu jati, percaya teguh ke diri sendiri
Apa tanda melayu jati,hatinya tidak berbelah lagi
Apa tanda melayu jati, hidup menumpang ia tak sudi
Didalam untaian syair juga dikatakan
Wahai Ananda dengarlah mdaha,
Hidup di dunia tidaklah mudah
Kuatkan kakimu dalam melangkah
Teguhkan hati jangan menyerah
Dalam untaian ungkapan lain juga dikatakan:
Apa tanda orang berbudi,
Tegak di atas kaki sendiri
Pahit dan pedih ia hadapi
Bantuan orang ia hindair
Petuah amanah ia taati
Menghadapi musuh tiada lari
1.2.10 Budiman
Bertanam budi dan membalas budi merupakan perbuatan mulia dan terpuji, Orang tua-tua mengatakan, “bila sudah termakan budi, disanalah tempat melayu mati”. Dalam kehidupan melayu, sebutan “orang berbudi” melambangkan perilaku terpuji, mulia, dna dihormati oleh masyarakatnya.
Dalam ungkapan dikatakan, “ hal hidup berbudi, sempurnalah ia mati”, yang dimaksudnya bila seseorang selama hayatnya beramal saleh dengan menanam kebajikan, berbuat kebaikan, dan berbudi kepada makhluk Tuhan, maka pahalanya akan menyelamatkannya, baik ketika didunia maupun diakhirat. Karena budi tidak dapat dibalas seperti membayar hutang harta benda, maka seseorang sudah termakan budi maka akan terus terkenang selama hidupnya. Menjadi kewajiban bagi mereka yang termakan budi untuk membalasnya dengan budi baik dan kebajikan pula.
Keutamaan budi di dalam kehidupan orang melayu dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar dibawah ini:
Mati semut karena manisan,
Mati melayu karena budi
Dalam Untaian syair tunjuk ajar dikatakan:
Wahai Ananda intan terpilih,
Menanam budi berhati bersih
Membalas budi janganlah jerih
Niat yang suci jangan dialih
1.2.11 Bertanggung Jawab
Tunjuk ajar melayu juga banyak mengungkapkan betapa pentingnya rasa tanggung jawab dalam kehidupan manusia. Setiap anggota masyarakat dituntut untuk hiduo bertanggung jawab , baik terhadap diri , keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negaranya.
Untuk menanamkan sikap hidup bertanggung jawab, sejak kecil anak-anak melayu sudah diajarkan dan dilatih memahami makna tanggung jawab dan ditunjukkan manfaat bertanggung jawab dan kehinaan orang yang tidak bertanggung jawab
Butir tunjuk ajar melayu yang berkaitan dengan tanggung jawab antara lain:
Apa tanda melayu jati,bertanggung jawab sampai ke mati
Apa tanda melayu jati,terhadap tanggung jawab tiada lari
Apa tanda melayu jati, bertanggung jawab sepenuh hati
Apa tanda melayu jati, bertanggung jawab ke tengah ke tepi
Apa tanda melayu jati, bertanggung jawab pakaian diri
Dalam untaian syair tunjuk ajar dikatakan:
Wahai Ananda permata hikmat,
Tanggung jawabmu hendaklah ingat
Berani menanggung sebab akibat
Berani berbuat tahan dikebat
1.2.12 Tahu Malu
Malu adalah sifat yang dijunjung tinggi oleh orang melayu. Dalam tunjuk ajar melayu sifat malu adalah cermin moral. Malu yang dimaksud disini adalah malu berbuat kejahatan, malu melakukan pekerjaan tercela, malu berkata kasar, malu menyombong, malu menipu, malu bekhianat, malu berdurhaka, malu menjilat, malu mengambil muka, malu merampas hak orang lain, malu berbuat semena-mena, malu melepas kewajiban dan tanggung jawba, malu membuka aib orang, malu menyingkap keburukan orang, dsb.
Orang Melayu mematangkan malu dalam hal-hal yang baik, missal malu menuntut ilmu, malu mengakui kesalahan dan kebodohan diri sendiri, malu berterus terang, malu bertanggung jawab, dsb.
Pandangan orang melayu terhadap sifat malu dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar berikut ini:
Apa tanda melayu jati, malu berbuat yang tidak terpuji
Apa tanda melayu jati,memelihara malu sepenuh hati
Apa tanda melayu jati, malu bersifat dengki mendengki
Malu bersifat iri mengiri
Malu bersifat khianat menghianati
Orang tua mengatakan, amat buruk perangai orang yang menyingkapkan aib malu orang,sedangkan ia tidak menyadari aib malu sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa hidup tidak beraib malu sama artinya dengan hidup durjana, yakni menyalahi agama, adat, dan norma-norma social yang bernilai luhur.
Didalam ungkapan dikatakan:
Siapa tak tahu malu,
Tandanya hatinya berbulu
Kalau aib disingkap-singkap
Tanda dirinya tiada beradab
1.2.13 Kasih Sayang Dengan Sesama
Kasih sayang adalah sifat terpuji yang dijunjung tinggi dalam kehidupan orangmelayu. Bagi mereka, berkasih sayang tidak hanya sebatas dalam ruang lingkup keluarga kaum kerabat, tetapi dalam bersahabat dan bermasyarakat.
Untuk mengetahui sejauh mana orang melayu memiliki nilai luhur dalam berkasih sayang, dapat dilihat dalam ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, kasih sayangnya sampai mati
Apa tanda melayu jati, berkasih sayang sepenuh hati
Apa tanda melayu jati,berkasih sayang ke tengah ke tepi
Tunjuk ajar melayu menyebutkan akibat buruk bila anggota masyarakat meninggalkan kehidupan berkasih sayang, meninggalkan rasa kasih mengasihi, membuang rasa hormat, dan tidak samling menghargai.
1.2.14 Tahu Hak dan Milik
Orang Melayu menjunjung tinggi hak dan milik, baik yang dimiliki pribadi, masyarakat, atau penguasa. Hak dan milik orang wajib dipandang, dikenang, dipelihara, dihormati, dan dijunjung tinggi.mengambil hak milik,harta, atau pusaka orang lain secara semena-mena sangat dipantangkan, karena menyalahi adat istiadanya. Merampas atau menguasai hak milik orang secara tidak halal atau tidak sah dianggao sebagai perbuatan terkutuk dan diyakini dilaknat oleh Allah.
1.2.15 Musyawarah dan Mufakat
Salah satu sandaran adat melayu adalah musyawarah dan mufakat. Apapun bentuk rancangan dan pekerjaan, baik bersifat pribadi, keluarga, atau umum harus dimusyawarahkan,setidaknyanya dalam lingkungan terbatas.
Orang Melayu menyadari bahwa tanpa musyawarah selain dianggap melecehkan adat istiada, pekerjaan yang dirancang juga akan mengalami hambatan yang sulit untuk dilaksanakan.
Untuk menegetahui keutamaan musyawarah dan mufakat dalam kehidupan orang melayu,dapat menyimak untaian ungkapan tunjuk ajar melayu berikut:
Apa tanda melayu jati, musywarah mufakat tempatnya mati
Apa tanda melayi jati, musyawarah mufakat tempatnya berdiri
Tunjuk ajar melayu menyebutkan pula keburukan orang atau masyarakat yang tidak mau melakukan musywarah dan mufakat
Dalam ungkapan adat dikatakan:
Barang siapa meniggalkan mufakat,
Sebarang kerja akan tersekat
1.2.16 Keberanian
Orang melayu menjunjung tinggi sifat berani, kesatria, taat, dan setia.
Tunjuk ajar melayu menunjukkan pula bahwa sifat berani yang dijunjung tinggi dan dihormati adalah berani Karena benar,berani pada hak,berani menegakkan keadilan, dsb.
Sifat orang melayu yg mengutamakan sifat berani dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar berikut:
Apa tanda melayu jati, dijalan Allah berani mati
Apa tanda melayu jati, menegakkan keadilan berani mati
Apa tanda melayu jati, membela yang hak lupakan mati
1.2.17 Kejujuran
Tunjuk ajar melayu amat banyak menyebut keutamaan sifat jujur, taat, setia, ikhlas, dan bersih hati. Orang yang jujur, ikhlas, lurus, dan bersih hati dihormati dan disegani oleh masyarakat. Kejujurab selalu dijadikan teladan bagi anak-anak mereka.
Dalam untaian ungkapan tunjuk ajar melayu, keutamaan kejujurab digambarkan antara lain dengan:
Apa tanda melayu jati, lurus dan jujur sampai kehati
Apa tanda melayu jati, jujurnya tidak berbelah bagi
Apa tanda melayu jati, hidupnya jujur sampailah mati
1.2.18 Hemat dan Cermat
Hemat dan Cermat adalah sifat terbuji dalam kehidupan orang melayu. Mereka menyadari benar tentang manfaat berhemat dan cermat. Dengan berhemat mereka terhindar dari sifat boros, berfoya- foya, berbuat mubazir ,dsb yang tdk bermanfaat.
Dalam tunjuk ajar melayu, keutamaan hemat dan cemat ini digambarkan dengan ungkapan sbg berikut:
apa tanda melayu jati, hemat cermat sebarang pekerti
apa tanda melayu jati, hemat cermat pakaian diri
apa tanda melayu jati, hemat cermat duduk berdiri
1.2.19 Rendah Hati
Sikap rendah hati secara turun temurun dikekalkan dalam kehidupan budaya melayu sebagai jati dirinya. Orang melayu umumnya menjauhi sifat anjgkuh, mengelakkan sombong dan pongah, menghindari berkata kasar, dan tidak mau membesarkan diri sendiri.
Dengan sifar “rendah hati” ini orang melayu terlihat sederhana< baik dalam berpakaian maupun dalam kelengkapan rumah tangganya
Sikap orang melayu mengutamakan sifat “rendah hati” dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar berikut:
Apa tanda melayu jati, budi halus dan rendah hati
Apa tanda melayu jati, lemah lembut sebarang pekerti
Apa tanda melayu jati, sesame manusia ia hormati
1.2.20 Baik Sangka
Tunjuk ajar melayu mengajarkan pula agar setiap anggota masyarakat selalu bersangka baik terhadap sesame makhluk. Dengan bersangka baik persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa serta kerukunan dalam sehari hari akan terpelihara.
Kehidupan bersangka baik menyebabkan tali persaudaraan antara sesame bangsa, kaum, dan sahabat tetap kokoh. Bersangka baik mencerminkan perilaku terpuji yang menjadi darah daging orang melayu.
Sikap orang melayu menjunjung tinggi sifat bersangka baik ini dapat dilihat dari ungkapan tunjuk ajar berikut:
Apa tanda melayu jati,bersangka baik berlurus hati
Apa tanda melayu jati, bersangka buruk ia jauhi
Apa tanda melayu bertuah, bersangka baik pada manusia
1.2.21 Sifat Perajuk
Sifat Perajuk adalah cerminan, dari sifat lemah semangat, rendah hati, berfikir sempit, pemalu, cepat putus asa, dan tidak memiliki keberanian serta harga diri. Orang melayu amat mematangkan anggota masyarakatnya yg memiliki sifat perajuk. Sifat perajuk dianggap hina dan tidak bertanggung jawab, selain dijadikan bahan ejekan, bahan cemooh, dan dilecehkan, oprang perajuk lazim tidak diikutsertakan dalam berbagai kegiatan.
Dalam ungkapan tunjuk ajar melayu disebut:
Apa tanda melayu jati, daripada merajuk eloklah mati
Apa tanda melayu jati, sifat perajuk ia jauhi
Apa tand amelayu jati, rajuk merajuk ianya benci
1.2.22 Tahu Diri
Tahu diri adalah kesadaran diri pribadi terhadap hakikat hidup, tujuan hidup, akhir hidup, serta berbagai hak dan kewajiban yg harus dipenuhinya, baik sebagai bagian masyarakat maupun sebagai hamba Allah.
Didalam ungkapan adat disebut:
Yang dikatakan tahu diri
Tahu hak dan kewajiban
Tahu hutang beserta bebas
Tahu adat jadi pengangan
Tahu syarak jadi sandaran
Tahu Sunnah jadi pedoman
1.2.23 Keterbukaan
Keterbukaan adalah sebagai sikap berterus terang, buka kulit tampak isi, atau dolatalam sofat berbuka-bukaaan.sikap terus terang atau terbuka ini dianggao sebagai cermin dari kejujuran,niat baik, berbaik sangka, bertanggungjawab, lurus hati dan ikhlas.
Ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan keterbukaan antara lain:
Apa tanda melayu jati, buka kulit tampaklah isi
Apa tanda melayu jati, berterus terang berikhlas hati
Apa tadna melayu jati, berbuka buka ia fahami
1.2.24 Pemaaf, Pemurah, Dermawan
Sifat pemaaf dan pemurah amat dimuliakan dalam kehidupan masyarakat melayu. Sifat ini mencerminkan kesetiakwanan social yang tinggi, menggambarkan rendah hati, ikhlas, tidak pendendam, bertanggang rasa, dan berbudi luhur.
Orang melayu memelihara kerukunan masyrakatnya dngan berdada lapang, pemaaf, pemurah, dan bertenggang rasa untuk menjauhkan munculnya bibit permushan antara sesame.
Tunjuk ajar melayu mengatakan:
Apa tanda melayu jati,
Dendam kesumat ia jauhi
Tulus ikhlas bermurah hati
Kesalahan orang ia ampuni
1.2.25 Amanah
Sifat amanah, taat, setia, teguh pendirian, dan terpercaya amat dihormati orang melayu. Sifat amanah mencerminkan imam dan takwa, menunjukkan sifat terpercata, dan menunjukkan tahu tanggung jawab, jujur, dan setia.
Orang yang tidak amanah dianggap ingkar, tak dapat dipercaya, dan tidak bertanggung jawab.
Dalam tunjuk ajar melayu dikatakan:
Apa tanda melayu jati, memegang amanah sampai mati
Apa tanda melayu jati, karena amanah berani mati
Apa tanda melayu jati, amanah melekat didalam hati
1.2.26 Menghargai dan Memanfaatkan
Orang melayu oada hakikatnya menyadari pentingnya pemanfaatan waktu. Waktu harus dimanfaatkan dengan sebaik mingkin, agar mereka dapat hidup sejahtera, Siapa saja yang tidak tahu atau tak mau memanfaatkan waktu hidupnya akan sengsara dan oenuh penderitaan.
Sikap orang melayu yang memandang waktu penting dengan memanfaatkan sebaik mungkin dapat disimak dari ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, terhadap waktu berhati-hati
Apa tanda melayu terbilang, terhadap waktu ianya sayang
Apa tanda melayu terpandang, patang baginya waktu terbuang
1.2.27 Berpandangan Jauh ke Depan
orang melayu diharapkan berpandangan ke depan dan berpikir panjang. Hidup tidak hanya untuk masa silam dan hari ini, tetapi juga amat penting untuk masa mendatang, baik kehidupan dunia maupun akhirat. Dengan memandangan jauh ke depan. Seseorang diharapkan memiliki wawasan luas, pikiran panjang, dan perhitungan semakin cermat.
Ungkapan yang berkaitan dengan sikap berpandagan ke depan ini antara lain:
Apa tanda melayu jati, memikirkan hidup kemudian hari
Apa tanda melayu jati, masa lalu ia tahu masa sekarang ia timang masa mendatang ia kenang
Apa tanda melayu jati, masa depan ia fikiri
1.2.28 Hidup Sederhana
Tunjuk ajar melayu memberikan acuan mengenai hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan apalagi bermewah-mewahan dan mubazir. Hidup sederhana atau disebut hidup pertengahan dianggap cermonan sikap hidup orang melayu yang tahu diri dan tidak bermewah-mewah, tetapi tidak pula melarat, miskin atau melupakan tanggung jawab duniawi. Masyarakat melayu senantiasa menjaga keseimbangan antar kebutuhan lahir dan bathin serta menjaga keserasian antara hidup di dunia da hidup di akhirat nantinya.
Acuan mengenai hidup sederhana dalam tunjuk ajar melayu dapat disimak dari ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati,bermewah-mewah ia tak sudi
Apa tanda melayu jati, tahu dunia, akhirat mengerti
Apa tanda melayu jati, dunia akhirat hidup serasi
Pola hidup sederhana tidaklah berarti sama sekali menafikan dunia atau hidup msikin. Hidup sederhana adalah hidup taj berlebih-lebihan, tidak bermewah-mewahan, dan tidak melupakan kewajibannya selaku hamba Allah. Hidup sederhana adalah hidup yg serasi dengan kemampuan masing-masing sesuai dengan kesanggupannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar.
ALFAKIH ANGGI SUBEKTI
X RPL 2
“Jati diri” sering disamakan pengertiannya dengan “identitas”. Berdasarkan takrif yang diberikan kamus baku tersebut,dapat dikatakan bahwa himpunan ciri-ciri atau tanda randa khusu sekumpulan orang dalam suatu kaum,puak,suku,dan bangsa adalah identitas kaum,puak,suku,dan bangsa tersebut.Takrif diatas cenderung hanya merujuk pada sisi-sisi luaran.
Tenas Effendy menakrifkan “jati diri” sebagai nilai-nilai luhur yang melekat dan mendarah daging dalam diri seseorang,suatu kaum,puak,suku, dan bangsa. Ia menjadi acuan, pedoman, pegangan, landasan yang dipakai terus-menerus , serta tercermin dari perilaku dan sikap seseorang, kaum, puak, suku, dan bangsa dalam menjalankan hidup dan kehidupannya sehari-hari;siang dijadikan tongkan dan malam dijadikan suluh. Nilai-nilai asas jati diri melayu itu ditanamkan melalui apa yang disebut sebagai tunjuk ajar melayu.
1.2 Tunjuk Ajar
“Tunjuk ajar” ialah pernyataan dalam Bahasa khas, yang mengemukakan pertuah,nasehat, amanah, petunjuk, pengajaran dan suri teladan untuk mengarahkan manusia kepada kehidupan yang benar dan baik.
yang disebut tunjuk ajar dari yang tua, petunjuknya mengandung tuah pengajarannya berisi marwah petuh yang berisi berkah amanahnya berisi hikmah nasehatnya berisi manfaat pesannya beri iman kajiannya mangandung budi contohnya pada yang senonoh teladannya dijalan Tuhan
(Tenas Effendy, 2015:10-11)
Butira-butir nilai yang menjadi kandungan ‘tunjuk ajar’ seringkali bersandar kepada pernyataan “kata orang tua-tua”,atau disebut juga “orang patutu”, yaitu sebutan yang merujuk kepada seseorang yang berwawasan luas dan kaya pengalaman. Setelah agama Islam merasuki kebudayaan melayu, tafsir-tafsir empiric itu menggapai keabsahannya sebagai nilai yang dianggap kekal, aoabila ia bersesuaian dengan pesan dan nilai dari kitab-kitab otoritatif (Al-Quran,kitab-kitab para ulama dan aulia).
Dengan sumber dan proses transformasi yang seperti itu,dialam melayu ‘tunjuk ajar’ memiliki kedudukan yang sangat penting, menjadi rujukan atau patokan utama kesadaran, moralitas, dan pembentukan jati diri dalam kehidupan masyarakat.
Secara Tradisional, ‘tunjuk ajar’ disebarkan dan diwariskan dengan menggunakan du acara, yaitu Bahasa dan suri-teladan, baik di ruangan personal maupun komunal, domestic maupun publik.
‘tunjuk ajar’ melayu bersarang di dalam tradissi lisan, sehingga selalu terancam dilupakan.
1.21 Takwa Kepada Tuhan
Bagi orang melayu, agama islam merupakan anutan seluruh nilai dan norma-norma social masyarakat wajib merujuk pada ajaran islam dan dilarang keras bertikai,apalagi menyalahi.
Orang di luar islam yang menganut agama islam disebut “masuk Melayu” dan seblaiknya. Bila orang Melayu keluar dari agama islam, tanggallah hak dan kewajibannya sebagai orang melayu. Orang yang keluar dari islam tidak lagi dianggap orang Melayu.
Beberapa butir tunjuk ajar ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa antara Lain:
Apa tanda melayu jati, bersama islam hidup dan mati
Apa tanda melayu jati, islam melekat di dalam hati
Apa tanda melayu jati, dengan islam ia bersebati
Ungkapan diatas dengan jelas mencerminkan keterpaduan antara orang Melayu dengan agama islam sebagai anutan, sebagai jati diri, dan sebagai pegangan hidup.
Di bawah ini juga dapat disimak butiran-butiran tunjuk ajar yang mengandung arahan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah serta arahan untuk mengamalkan ajaran islam sebaik dan sesempurna mungkin
Yang islam diperdalam
Yang ibadah ditambah
Yang ibadah diperkuat
Yang kaji dihaluskan
Yang aman diperkekal
Didalam ungkapan lain disebut:
Supaya hidup beroleh rahmat, amal ibadat jangan disukat
Supaya hidup beroleh ramhat, berbuat kebajikan janganlah lambat
Supaya hidup beroleh rahmat, sebelum berbuat luruskan niat
Supaya hidup beroleh rahmat, kerja yang baik jangan dihad
Supaya hidup beroleh berkah, amal banyak, takwa melimpah
Untuk lebih memperjelas dan mempermudah orang memahami, mencerna, dan mempermudah orang memahami, mencerna, dan menyelami tunjuk ajar yang disebutkan dalam ungkapan tadi,tunjuk ajar dalam bentuk untaian pantun atau syair juga lazim diberikan.
1.2.2 Menyukuru Nikmat-Nya
Tunjuk ajar Melayu menganjurkan agar setiap anggota masyarakat tahu dan mau mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Selain itu dengan mensyukuri nikmat seseirang akan terhindar dari sifat loba dan tamak, jauh dari sifat serakah dan kufur nikmat, serta terhindar dari keburukan lainnya.
Sikap orang Melayu yang mensyukuri nikmat Allah dapat disimak dari ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, Nikmat Allah ia syukuri
Apa tanda melayu jati, Nikmat yang ada ia syukuri
Apa tanda melayu jati, Mensyukuri nikmat sepenuh hati
Didalam untaian syair dikatakan
Wahai Ananda dengarlah madah, syukuri segala nikmat Allah karunianya banyak tiada hingga supaya hidupmu beroleh berkah
Bagi orang melayu, mensyukuri nikmat Allah tidak dapat ditawar-tawar.Orang yang tidak bersyukur atas karunia Allah dianggap kufur dan tak tahu diri.
1.2.3 Ketaatan Kepada Ibu dan Bapa
Ketaatan ibu dan bapa yang disebut “mentaati orang tua-tua” amat diutamakan dalam kehidupan orang melayu. Orang tua-tua mengatakan,“Siapa taat ke orang tuanya du dunia selamat, di akhirat pun mulia”. Sebaliknya barang siapa durhaka kepada ibu bapanya, bukan saja disumpahi masyarakat, tetapi akan disiksa diakhirat kelak.
Butir tentang ketaatan kepada orang tua:
Apa tanda orang melayu terpilih, memelihara ibu bapa hatinya bersih apa tanfa melayu terpilih, kepada ibu bapa sayang nya terpilih apa tanda melayu menakah, kepada ibu bapa sayang tak sudah
Didalam Bentuk bait syair dikatakan:
Wahai Ananda kekasih bunda, janganlah durhaka kepada ibu bapa tunjuk ajarnya janganlah lupa supaya hidup aman sentosa
Ungkapan tersebut menunjukkan betapa utamanya orang tua dalam kehidupan orang melayu.
1.2.4 Taat Setia Kepada Pemimpin
Dalam kehidupan manusia, baik di lingkungan kecil sampai kepada masyarakat luas, haruslah ada “tua” nya, yakni ada pemimpinnya. Tanpa pemimpin, kerukunan dan kedamaian di dalam rumah tangga atau masyarakat tidak akan terjamin. Dalam kehidupan orang melayu pemimpin amatlah penting. Karena pemimpin wajib dihormati, ditaati, dan dipatuhi sepanjang ia menjalankan kewajibannya dengan baik dan benar.
1.2.5 Kebersamaan, Persebatian, Gotong Royong, Tenggang Rasa
Nilai luhur tunjuk ajar Melayu ialah mengutamakan persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi kegotong royongan, dan mengekalkan tenggang rasa didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Perwujudan rasa persaudaraaan itu antara lain, senasib sepenanggungan, seaib semalu. Prinsip inilah yang sejak ddulu dijadikan acuan bagi orang melayu, sehingga mereka senantiasa hidup untuk mencari persahabatan dan memupuk perdamaian, saling menghormati, bersikap terbuka, dan selalu berprasangka baik terhadap sesame manusia.
Sikap dan pandangan orang dan masyarakat melayu terhadap prinsip persatuan dan kesatuan, kegotongroyongan, dan bertenggang rasa dapat disimak dari ungkapan dibawah ini:
Adat hidup dengan berkawan-kawan
Sama melangkah seiring sejalan
Sama mengingat, sama menjagakan
Sama merasa rezeki di pinggan
1.2.6 Keadilan dan Kebenaran
Tunjuk Ajar Melayu juga banyak memuat nilai-nilai yang menjunjung keutamaan dan kemuliaan keadilan dan kebenaran. Bagi orang melayu, keadlilab dan kebenaran adalah kunci utama dalam menegakkan tuah dan marwah, mengangkat harkat dan martabat, serta mendirikan daulat dan kewibawaan.
Untuk mengetahui dan memagami sejauh mana orang melayu menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran dapat disimak dari untaian ungkapan tunjuk dan ajarnya di bawah ini:
Apa tanda melayu jati, membela keadilan berani mati
Apa tanda melayu jati, menegakkan yang benar dan tahan mati
Apa tanda melayu jati, menegakkan yang benar jatinya diri
Apa tanda melayu jati, adil dan berani dipegang mati
Apa tand amelayu jati, adil dan benar pelita hati
Didalam syair dikatakan:
Wahai Ananda dengarlah madah,
Pegang olehmu petuah amanah
Berlaku adil janganlah lemah
Berbuat yang benar jangan menyalah
Didalam untaian ungkapan lain dikatakan:
Apa tanda adil dan benar
Adat dan syarak tempat bersandar
Tunjuk dan ajar menjadi dasar
Pantang larang tiada dilanggar
Karena keadilan dan kebenaran amat diutamakan dalam kehidupan orang melayu, maka banyak pula ungkapan yang menggambarkan keburukan bila masyarakat mengabaikan atau keadilan dan kebenaran.
1.2.7 Ikhlas dan Rela Berkorban
Sifat ikhlas dan rela berkorban menjadi sifat yang diutamakan dalam kehidupan orang melayu. Orang tua-tua mengatakan, bahwa dengan bersifat ikhlas, setiap pekerjaan akan menjadi amal saleh yangdiridhoi Allah. Dengan sifat ikhlas dan rela berkorban , rasa kesetiakawanan social akan semakin tinggi, mengakar, dan kemudian membuahkan persaudaraan sejati.
Bagi orang melayu menolong sesame ukmat sudah menjadi kewajiban. Mereka menolong dengan kesadaran bahwa orang lain adalah saudara, sahabat, atau kerabatnya. Sikap ini tercermin dalam ungtaian ungkapan berikut:
Apa tanda melayu sejati,
Tulus ikhlas didalam hati
Apa tanda melayu sejati,
Tulus ikhlas pakaian diri
Apa tand amelayu sejati,
Rela berkorban sampai mati
Dalam untaian syair dikatakan:
Wahai Ananda bijak bestari,
Tulus dan ikhlas dalam berbudi
Berkorban dengan hati yang suci
Berbuat kebajikan usah berhenti
Dalam untaian ungkapan dikatakan:
Apa tanda orang yang ikhlas,
Lahir batin tiada culas
Apa tanda orang beriman,
Pada yang benar rela berkorban
Apa tanda orang berbangsa,
Membela yang benar mau binasa
1.2.8 Kerja Keras, Rajin, dan Tekun
Bekerja keras, rajin dan tekun menjadi kewajioban setiap anggota masyarakat. Orang tua-tua mengatakan, bahwa kejayaan melayu ditentukan oleh ketekunan dan kesungguhan mereka dalam bekerja. Bagi orang melayu bekerja mencari nafkah amat diutamakaan dan dijadikan tolak ukur dalam menilai atau melihat kepribadian seseorang. Siapa yang mau bekerja keras, rajin, dan bersungguh hati dianggap sebagai teladan dan bertanggung jawab, serta dihormati oleh anggota masyarakatnya.
Didalam tunjuk ajar melayu, keutamaan bekerja keras, tekun, dna tabah cukup banyak disebutkan. Orang tua-tua melayu juga menegaskan, bahwa pekerjaan yang halal, yakni pekerjaan yang tidak menyalahi ajaran islam, adat, dan norma-norma social masyarakatnya.
Untuk melihat sejauh mana orang melayu mengutamakan kerja keras, rajin, tekun, tabah, dan halal, dapat disimak dari untaian ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, bekerja keras dimanapun jadi
Apa tanda melayu jati, bekerja tekun sampai mati
Apa tanda melayu jati, bekerja dengan sepenuh hati
Apa tanda melayu jati,bekerja tidak nanti menanti
Apa tanda melayu jati, bekerja tidak iri mengiri
Dalam untaian syair tunjuk ajar dikatakan:
Wahai Ananda dengarkan amanah,
Bekerja keras janganlah lengah
Supaya hidupmu beroleh berkah
Dunia kahirat mendapat faedah
Secara khusus, orang tua-tua memberi tunjuk ajar dalam memilih pekerjaan yang baik dan benar, yaitu pekerjaan yang halal dan bermanfaat.
1.2.9 Percaya Diri dan Mandiri
Sikap mandiri dan percaya diri adalah sikap hidup yang terpuji dan mulia. Kemandirian dan percaya diri merupakan puncak dari kemampuan seseorang untuk tegak dan kokoh diatas kakinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sebutan lain terhadap orang mandiri dan percaya diri adal;ah “duduk tidak bersandar, tegak tidak bertongkat”. Didalaam tunjuk ajar melayu dikatakan pula, “ apa tanda orang yang bijak, dikaki sendiri ia tegak”.
Untuk melihat kandungan isi tunjuk ajar yang berkaitan dengan sikap amndiri dan percara diri ini, dapat disimak dari untaian ungkapan dibawah ini:
Apa tanda melayu jati, dikaki sendiri ia berdiri
Apa tanda melayu jati, tegak diatas kaki sendiri
Apa tanda melayu jati, percaya teguh ke diri sendiri
Apa tanda melayu jati,hatinya tidak berbelah lagi
Apa tanda melayu jati, hidup menumpang ia tak sudi
Didalam untaian syair juga dikatakan
Wahai Ananda dengarlah mdaha,
Hidup di dunia tidaklah mudah
Kuatkan kakimu dalam melangkah
Teguhkan hati jangan menyerah
Dalam untaian ungkapan lain juga dikatakan:
Apa tanda orang berbudi,
Tegak di atas kaki sendiri
Pahit dan pedih ia hadapi
Bantuan orang ia hindair
Petuah amanah ia taati
Menghadapi musuh tiada lari
1.2.10 Budiman
Bertanam budi dan membalas budi merupakan perbuatan mulia dan terpuji, Orang tua-tua mengatakan, “bila sudah termakan budi, disanalah tempat melayu mati”. Dalam kehidupan melayu, sebutan “orang berbudi” melambangkan perilaku terpuji, mulia, dna dihormati oleh masyarakatnya.
Dalam ungkapan dikatakan, “ hal hidup berbudi, sempurnalah ia mati”, yang dimaksudnya bila seseorang selama hayatnya beramal saleh dengan menanam kebajikan, berbuat kebaikan, dan berbudi kepada makhluk Tuhan, maka pahalanya akan menyelamatkannya, baik ketika didunia maupun diakhirat. Karena budi tidak dapat dibalas seperti membayar hutang harta benda, maka seseorang sudah termakan budi maka akan terus terkenang selama hidupnya. Menjadi kewajiban bagi mereka yang termakan budi untuk membalasnya dengan budi baik dan kebajikan pula.
Keutamaan budi di dalam kehidupan orang melayu dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar dibawah ini:
Mati semut karena manisan,
Mati melayu karena budi
Dalam Untaian syair tunjuk ajar dikatakan:
Wahai Ananda intan terpilih,
Menanam budi berhati bersih
Membalas budi janganlah jerih
Niat yang suci jangan dialih
1.2.11 Bertanggung Jawab
Tunjuk ajar melayu juga banyak mengungkapkan betapa pentingnya rasa tanggung jawab dalam kehidupan manusia. Setiap anggota masyarakat dituntut untuk hiduo bertanggung jawab , baik terhadap diri , keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negaranya.
Untuk menanamkan sikap hidup bertanggung jawab, sejak kecil anak-anak melayu sudah diajarkan dan dilatih memahami makna tanggung jawab dan ditunjukkan manfaat bertanggung jawab dan kehinaan orang yang tidak bertanggung jawab
Butir tunjuk ajar melayu yang berkaitan dengan tanggung jawab antara lain:
Apa tanda melayu jati,bertanggung jawab sampai ke mati
Apa tanda melayu jati,terhadap tanggung jawab tiada lari
Apa tanda melayu jati, bertanggung jawab sepenuh hati
Apa tanda melayu jati, bertanggung jawab ke tengah ke tepi
Apa tanda melayu jati, bertanggung jawab pakaian diri
Dalam untaian syair tunjuk ajar dikatakan:
Wahai Ananda permata hikmat,
Tanggung jawabmu hendaklah ingat
Berani menanggung sebab akibat
Berani berbuat tahan dikebat
1.2.12 Tahu Malu
Malu adalah sifat yang dijunjung tinggi oleh orang melayu. Dalam tunjuk ajar melayu sifat malu adalah cermin moral. Malu yang dimaksud disini adalah malu berbuat kejahatan, malu melakukan pekerjaan tercela, malu berkata kasar, malu menyombong, malu menipu, malu bekhianat, malu berdurhaka, malu menjilat, malu mengambil muka, malu merampas hak orang lain, malu berbuat semena-mena, malu melepas kewajiban dan tanggung jawba, malu membuka aib orang, malu menyingkap keburukan orang, dsb.
Orang Melayu mematangkan malu dalam hal-hal yang baik, missal malu menuntut ilmu, malu mengakui kesalahan dan kebodohan diri sendiri, malu berterus terang, malu bertanggung jawab, dsb.
Pandangan orang melayu terhadap sifat malu dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar berikut ini:
Apa tanda melayu jati, malu berbuat yang tidak terpuji
Apa tanda melayu jati,memelihara malu sepenuh hati
Apa tanda melayu jati, malu bersifat dengki mendengki
Malu bersifat iri mengiri
Malu bersifat khianat menghianati
Orang tua mengatakan, amat buruk perangai orang yang menyingkapkan aib malu orang,sedangkan ia tidak menyadari aib malu sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa hidup tidak beraib malu sama artinya dengan hidup durjana, yakni menyalahi agama, adat, dan norma-norma social yang bernilai luhur.
Didalam ungkapan dikatakan:
Siapa tak tahu malu,
Tandanya hatinya berbulu
Kalau aib disingkap-singkap
Tanda dirinya tiada beradab
1.2.13 Kasih Sayang Dengan Sesama
Kasih sayang adalah sifat terpuji yang dijunjung tinggi dalam kehidupan orangmelayu. Bagi mereka, berkasih sayang tidak hanya sebatas dalam ruang lingkup keluarga kaum kerabat, tetapi dalam bersahabat dan bermasyarakat.
Untuk mengetahui sejauh mana orang melayu memiliki nilai luhur dalam berkasih sayang, dapat dilihat dalam ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, kasih sayangnya sampai mati
Apa tanda melayu jati, berkasih sayang sepenuh hati
Apa tanda melayu jati,berkasih sayang ke tengah ke tepi
Tunjuk ajar melayu menyebutkan akibat buruk bila anggota masyarakat meninggalkan kehidupan berkasih sayang, meninggalkan rasa kasih mengasihi, membuang rasa hormat, dan tidak samling menghargai.
1.2.14 Tahu Hak dan Milik
Orang Melayu menjunjung tinggi hak dan milik, baik yang dimiliki pribadi, masyarakat, atau penguasa. Hak dan milik orang wajib dipandang, dikenang, dipelihara, dihormati, dan dijunjung tinggi.mengambil hak milik,harta, atau pusaka orang lain secara semena-mena sangat dipantangkan, karena menyalahi adat istiadanya. Merampas atau menguasai hak milik orang secara tidak halal atau tidak sah dianggao sebagai perbuatan terkutuk dan diyakini dilaknat oleh Allah.
1.2.15 Musyawarah dan Mufakat
Salah satu sandaran adat melayu adalah musyawarah dan mufakat. Apapun bentuk rancangan dan pekerjaan, baik bersifat pribadi, keluarga, atau umum harus dimusyawarahkan,setidaknyanya dalam lingkungan terbatas.
Orang Melayu menyadari bahwa tanpa musyawarah selain dianggap melecehkan adat istiada, pekerjaan yang dirancang juga akan mengalami hambatan yang sulit untuk dilaksanakan.
Untuk menegetahui keutamaan musyawarah dan mufakat dalam kehidupan orang melayu,dapat menyimak untaian ungkapan tunjuk ajar melayu berikut:
Apa tanda melayu jati, musywarah mufakat tempatnya mati
Apa tanda melayi jati, musyawarah mufakat tempatnya berdiri
Tunjuk ajar melayu menyebutkan pula keburukan orang atau masyarakat yang tidak mau melakukan musywarah dan mufakat
Dalam ungkapan adat dikatakan:
Barang siapa meniggalkan mufakat,
Sebarang kerja akan tersekat
1.2.16 Keberanian
Orang melayu menjunjung tinggi sifat berani, kesatria, taat, dan setia.
Tunjuk ajar melayu menunjukkan pula bahwa sifat berani yang dijunjung tinggi dan dihormati adalah berani Karena benar,berani pada hak,berani menegakkan keadilan, dsb.
Sifat orang melayu yg mengutamakan sifat berani dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar berikut:
Apa tanda melayu jati, dijalan Allah berani mati
Apa tanda melayu jati, menegakkan keadilan berani mati
Apa tanda melayu jati, membela yang hak lupakan mati
1.2.17 Kejujuran
Tunjuk ajar melayu amat banyak menyebut keutamaan sifat jujur, taat, setia, ikhlas, dan bersih hati. Orang yang jujur, ikhlas, lurus, dan bersih hati dihormati dan disegani oleh masyarakat. Kejujurab selalu dijadikan teladan bagi anak-anak mereka.
Dalam untaian ungkapan tunjuk ajar melayu, keutamaan kejujurab digambarkan antara lain dengan:
Apa tanda melayu jati, lurus dan jujur sampai kehati
Apa tanda melayu jati, jujurnya tidak berbelah bagi
Apa tanda melayu jati, hidupnya jujur sampailah mati
1.2.18 Hemat dan Cermat
Hemat dan Cermat adalah sifat terbuji dalam kehidupan orang melayu. Mereka menyadari benar tentang manfaat berhemat dan cermat. Dengan berhemat mereka terhindar dari sifat boros, berfoya- foya, berbuat mubazir ,dsb yang tdk bermanfaat.
Dalam tunjuk ajar melayu, keutamaan hemat dan cemat ini digambarkan dengan ungkapan sbg berikut:
apa tanda melayu jati, hemat cermat sebarang pekerti
apa tanda melayu jati, hemat cermat pakaian diri
apa tanda melayu jati, hemat cermat duduk berdiri
1.2.19 Rendah Hati
Sikap rendah hati secara turun temurun dikekalkan dalam kehidupan budaya melayu sebagai jati dirinya. Orang melayu umumnya menjauhi sifat anjgkuh, mengelakkan sombong dan pongah, menghindari berkata kasar, dan tidak mau membesarkan diri sendiri.
Dengan sifar “rendah hati” ini orang melayu terlihat sederhana< baik dalam berpakaian maupun dalam kelengkapan rumah tangganya
Sikap orang melayu mengutamakan sifat “rendah hati” dapat disimak dari ungkapan tunjuk ajar berikut:
Apa tanda melayu jati, budi halus dan rendah hati
Apa tanda melayu jati, lemah lembut sebarang pekerti
Apa tanda melayu jati, sesame manusia ia hormati
1.2.20 Baik Sangka
Tunjuk ajar melayu mengajarkan pula agar setiap anggota masyarakat selalu bersangka baik terhadap sesame makhluk. Dengan bersangka baik persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa serta kerukunan dalam sehari hari akan terpelihara.
Kehidupan bersangka baik menyebabkan tali persaudaraan antara sesame bangsa, kaum, dan sahabat tetap kokoh. Bersangka baik mencerminkan perilaku terpuji yang menjadi darah daging orang melayu.
Sikap orang melayu menjunjung tinggi sifat bersangka baik ini dapat dilihat dari ungkapan tunjuk ajar berikut:
Apa tanda melayu jati,bersangka baik berlurus hati
Apa tanda melayu jati, bersangka buruk ia jauhi
Apa tanda melayu bertuah, bersangka baik pada manusia
1.2.21 Sifat Perajuk
Sifat Perajuk adalah cerminan, dari sifat lemah semangat, rendah hati, berfikir sempit, pemalu, cepat putus asa, dan tidak memiliki keberanian serta harga diri. Orang melayu amat mematangkan anggota masyarakatnya yg memiliki sifat perajuk. Sifat perajuk dianggap hina dan tidak bertanggung jawab, selain dijadikan bahan ejekan, bahan cemooh, dan dilecehkan, oprang perajuk lazim tidak diikutsertakan dalam berbagai kegiatan.
Dalam ungkapan tunjuk ajar melayu disebut:
Apa tanda melayu jati, daripada merajuk eloklah mati
Apa tanda melayu jati, sifat perajuk ia jauhi
Apa tand amelayu jati, rajuk merajuk ianya benci
1.2.22 Tahu Diri
Tahu diri adalah kesadaran diri pribadi terhadap hakikat hidup, tujuan hidup, akhir hidup, serta berbagai hak dan kewajiban yg harus dipenuhinya, baik sebagai bagian masyarakat maupun sebagai hamba Allah.
Didalam ungkapan adat disebut:
Yang dikatakan tahu diri
Tahu hak dan kewajiban
Tahu hutang beserta bebas
Tahu adat jadi pengangan
Tahu syarak jadi sandaran
Tahu Sunnah jadi pedoman
1.2.23 Keterbukaan
Keterbukaan adalah sebagai sikap berterus terang, buka kulit tampak isi, atau dolatalam sofat berbuka-bukaaan.sikap terus terang atau terbuka ini dianggao sebagai cermin dari kejujuran,niat baik, berbaik sangka, bertanggungjawab, lurus hati dan ikhlas.
Ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan keterbukaan antara lain:
Apa tanda melayu jati, buka kulit tampaklah isi
Apa tanda melayu jati, berterus terang berikhlas hati
Apa tadna melayu jati, berbuka buka ia fahami
1.2.24 Pemaaf, Pemurah, Dermawan
Sifat pemaaf dan pemurah amat dimuliakan dalam kehidupan masyarakat melayu. Sifat ini mencerminkan kesetiakwanan social yang tinggi, menggambarkan rendah hati, ikhlas, tidak pendendam, bertanggang rasa, dan berbudi luhur.
Orang melayu memelihara kerukunan masyrakatnya dngan berdada lapang, pemaaf, pemurah, dan bertenggang rasa untuk menjauhkan munculnya bibit permushan antara sesame.
Tunjuk ajar melayu mengatakan:
Apa tanda melayu jati,
Dendam kesumat ia jauhi
Tulus ikhlas bermurah hati
Kesalahan orang ia ampuni
1.2.25 Amanah
Sifat amanah, taat, setia, teguh pendirian, dan terpercaya amat dihormati orang melayu. Sifat amanah mencerminkan imam dan takwa, menunjukkan sifat terpercata, dan menunjukkan tahu tanggung jawab, jujur, dan setia.
Orang yang tidak amanah dianggap ingkar, tak dapat dipercaya, dan tidak bertanggung jawab.
Dalam tunjuk ajar melayu dikatakan:
Apa tanda melayu jati, memegang amanah sampai mati
Apa tanda melayu jati, karena amanah berani mati
Apa tanda melayu jati, amanah melekat didalam hati
1.2.26 Menghargai dan Memanfaatkan
Orang melayu oada hakikatnya menyadari pentingnya pemanfaatan waktu. Waktu harus dimanfaatkan dengan sebaik mingkin, agar mereka dapat hidup sejahtera, Siapa saja yang tidak tahu atau tak mau memanfaatkan waktu hidupnya akan sengsara dan oenuh penderitaan.
Sikap orang melayu yang memandang waktu penting dengan memanfaatkan sebaik mungkin dapat disimak dari ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati, terhadap waktu berhati-hati
Apa tanda melayu terbilang, terhadap waktu ianya sayang
Apa tanda melayu terpandang, patang baginya waktu terbuang
1.2.27 Berpandangan Jauh ke Depan
orang melayu diharapkan berpandangan ke depan dan berpikir panjang. Hidup tidak hanya untuk masa silam dan hari ini, tetapi juga amat penting untuk masa mendatang, baik kehidupan dunia maupun akhirat. Dengan memandangan jauh ke depan. Seseorang diharapkan memiliki wawasan luas, pikiran panjang, dan perhitungan semakin cermat.
Ungkapan yang berkaitan dengan sikap berpandagan ke depan ini antara lain:
Apa tanda melayu jati, memikirkan hidup kemudian hari
Apa tanda melayu jati, masa lalu ia tahu masa sekarang ia timang masa mendatang ia kenang
Apa tanda melayu jati, masa depan ia fikiri
1.2.28 Hidup Sederhana
Tunjuk ajar melayu memberikan acuan mengenai hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan apalagi bermewah-mewahan dan mubazir. Hidup sederhana atau disebut hidup pertengahan dianggap cermonan sikap hidup orang melayu yang tahu diri dan tidak bermewah-mewah, tetapi tidak pula melarat, miskin atau melupakan tanggung jawab duniawi. Masyarakat melayu senantiasa menjaga keseimbangan antar kebutuhan lahir dan bathin serta menjaga keserasian antara hidup di dunia da hidup di akhirat nantinya.
Acuan mengenai hidup sederhana dalam tunjuk ajar melayu dapat disimak dari ungkapan berikut:
Apa tanda melayu jati,bermewah-mewah ia tak sudi
Apa tanda melayu jati, tahu dunia, akhirat mengerti
Apa tanda melayu jati, dunia akhirat hidup serasi
Pola hidup sederhana tidaklah berarti sama sekali menafikan dunia atau hidup msikin. Hidup sederhana adalah hidup taj berlebih-lebihan, tidak bermewah-mewahan, dan tidak melupakan kewajibannya selaku hamba Allah. Hidup sederhana adalah hidup yg serasi dengan kemampuan masing-masing sesuai dengan kesanggupannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar.
ALFAKIH ANGGI SUBEKTI
X RPL 2
Komentar
Posting Komentar